ALWI TRISNAWAN
Powered By Blogger

Rabu, 19 Oktober 2011

Dia Katakan Tentang Tuhannya

Pelik,
Kisahmu adalah kisah kesakitan
Mimpi mungkin mengisahkan ini sejak lama
Tapi pasti tak inginkan kisah ini nyata untukmu

Ketika kalimat suci terucap darinya yang tercinta
Terasa kau adalah pendosa yang tak terampunkan
Pendosa di titik-titik dunia
Seakan kisah indah tak pernah tertulis ditiap lembar hari
Dengan nama Tuhan sebagai keinginan tiap insannya

Entahlah,
Aku bukan konsultan ulung pengurus orang-orang penuh cinta
Untuk diri sendiri saja tak ada binar percintaan
Berulang kali kalimat cinta tertulis dilembar angan indah
Tapi hampa saja biarlah dulu

Mungkinkah hatinya menyatakan atas nama Tuhannya
Disaat kaupun memiliki Tuhan yang suci ditiap umatnya
Adilkah dengan semua kenangan dan lembarannya?
Adilkah dengan semua kisah tentang cinta?
Yakinku Tuhanmu dan Tuhannyapun tak inginkan ini

Lalu kemana mencarinya?
Lalu siapa yang salah?
Mengapa riuh pikiranku dengan perdebatan tentang cinta dan Tuhan!

Mungkin aku yang salah
Melihatmu begitu indah
Seakan air mata itu lambang sebuah kecintaan yang sesungguhnya
Tulus, lembut dan penuh dengan mozaik-mozaik rindu

Andai kaca-kaca suasana dapat cerminkan wajahmu
Kau pasti melihat,
Betapa anggun wajahmu tanpa air mata itu

Renungkanlah,
Tuhanmu adalah keindahanmu
Dedikasi murni dari sebuah kesetiaan adalah untukNya
Bagitu menggelikan tapi menyejukkan

Bangkitkan pandangan, tegakkan kepala
Biarkan waktu membuat indah keadaan
Untuk jalan yang sebenarnya.

Jogjakarta, 21 maret 2011

Tidak ada komentar:

Posting Komentar