ALWI TRISNAWAN
Powered By Blogger

Rabu, 24 November 2010

BICARA TENTANG INDONESIA

Rambu derama menyilangkan kuasanya
Mimpi-mimpi mendengung bak suasana malam di hutan rimba cerita sumatera
Rimau mengaung tanda kuatnya cakaran jagad yang mengalir dalam darah
Riang kurcaci hutan tertawa melihat dan mendendangkan lagu-lagu penghinaan
Sebuah kisah singkat melanglang dalam keaksaraan cerita nenek moyang

Aliran senyum mengalir karena melodi penghapus pilu
Bukan karena cerita,
Tapi terompet perang mimpi-mimpi berbunyi dalam tidur selang waktu

Kaki revolusi menaungi reformasi untuk istana selanjutnya
Boeng Karno terguling Soeharto lengser dari tahta kuning
Kami kaum intelek lupa suasana berdarah tiap senja
Bicara moralpun kamar tak terbereskan tidur tadi malam
Untuk apa bangsa?
Ini ludah sejarah bung!

Sair Soekarno memang tak tercecer dalam darah
Tapi ini bukan idola kata-kata, cukup jauh dari jurang-jurang pemisah
Berbaringlah saja di altar rasa penuh panas usang bambu-bambu kemenangan
Biar mereka selesaikan amanah dalam sahdu lagu ciptaan mereka
Lebih penting goresan-goresan terlaksana ketika diluar gedung musium perjuangan
Karena mereka maya,
Hanya ada cerita dan sejarah berbalut sampul mewah

Ciptakan suasana penuh cerita fiksi
Atau novel penyejuk jiwa
Untuk mereka baca ketika istana mengajak kelorong-lorong kemiskinan
penuh sang tua dengan cucunya yang lugu tapi mengerti suasananya
ada kerutan ditiap wajah
itu karena rahasia di balik meja kerja
tikus yang biasa melihat sampah
kini berangkas hampa tanpa rupiah menjelma
tak usah malulah, tirai jendela kokoh dari baja
biar jelata yang mati disela nafas-nafas para pembuat kata harapan...

ayolah lembayung lagu indonesia
kisah terdalam mungkin untuk negeri ini
ketika terang melihat bendera
perut berpilin melihat harta belum bercampur hidangan tak terbayarkan
kapan berhenti atas nama negara?
Ini lumbung sairnya para wartawan
Kau tak wariskan rajutan kain suci pengikat kepala
Hingga berita hanya tentang mereka yang berolahkata
Mengeringkan daun-daun jalanan lagu gelandangan
Seberang istana tak tersampaikan menatapnya
Hanya karena kami orang Indonesia!

Kisah ayah telah jelas pesonanya
Hingga ibu terpukau kemiskinannya
Esok atau lusa mereka saksikan derama keluarga
Untuk mencatat sejarah presiden kemiskinan ayah
Di atas kerangka rumah dia pidatokan kemenangannya seolah titik menghentikan sejarah
Tapi ku tahu dialah presidennya dunia,...

jogjakarta, 11 april 2010

Tidak ada komentar:

Posting Komentar