ALWI TRISNAWAN
Powered By Blogger

Rabu, 24 November 2010

KAU NYAWA SI KECIL BERTUBUH MUNGIL

kering...
saat peradaban perasaan tak teraliri air sungai-sungai keabadian
adalah sebuah keadaan, saat semua jendela menampung angin malam
jikalah ada kedipan cermin untuk tubuhmu malam ini,
maka biarkan busanamu mengiringi alang rintang kehidupan sesaat

bukan hanya tentang perut yang keroncongan,
bukan juga tentang cinta yang takkan pernah singgah dalam kehidupan jika seperti ini,
tapi ini tentang pengabdian jiwa kepada suara rasa
yang tak ada dalam kamus semua bahasa
biarkan mereka menggunjing perjuangan
tapi harapan hanya Tuhan mengampunkan dosa jika memang semuanya harus

ceramah cinta,
lantunkan sebuah ayat yang menusuk jiwa,
agar ada jalan yang datang ketika semua telah meminta
bukankah ini juga jalan yang tertulis di persimpangan
persimpangan itu memberatkanmu ke arahnya
meski sempit tapi yakin ada banyak nyawa yang menyapa

akankah warna-warna pelangi berikan semua hal tentang indah
ataukah hanya dinding terjulang tinggi ini yang akan menyapamu setiap hari
celotehan si kecil bertubuh mungil
jadikanmu manusia termalukan
apakah kau tetap malu
jika kau tahu bahwa kau adalah segumpal nyawa untuk si kecil bertubuh mungil
biarlah semua bersenandung dengan sujud pengampunan di malam sepi...

Jogjakarta, 28 Mei 2010

Tidak ada komentar:

Posting Komentar